Makanan-Makanan yang Sebaiknya Kamu Bawa Saat Mendaki Gunung

Mendaki gunung adalah tentang bagaimana mampu mendaki, menikmati alam dalam waktu yang tak tahu berapa hari, namun dengan bekal seminim-minimnya. Tidak mungkin, seorang pendaki, naik gunung sambil bawa kasur tebal, komputer dan mesin cuci. Tidak mungkin. Ini mau naik gunung apa mau pindah kost?

Maka dari itu, dengan bekal seminim-minimnya, diharapkan, bukan berarti bersikap sembarangan dengan nilai gizi pada makanan. Setiap makanan yang dibawa, harus dipertimbangkan nilai gizinya. Ini bukan soal ‘biasa makan ini’ atau ‘biasanya makan itu’ lagi. Tapi, sekali lagi, ini soal gizi dan kepraktisan. Sehingga, tas yang mepet itu bisa diisi dengan bawaan dan bekal makanan yang berbobot.

Apa sajakah makanan yang penting untuk dibawa tersebut? Ini dia:

Umbi

Kenapa umbi? Kenapa tidak nasi saja? Begini, kebiasaan orang Indonesia memang, kalau belum makan nasi, berarti belum makan. Apakah salah jika membawanya untuk mendaki gunung? Oh, tentu tidak. Tapi kalau kita bicara soal kepraktisan dan nilai gizi, maka umbilah yang sebaiknya dikedepankan untuk dijadikan bekal bawaan.

Selain itu, kamu juga bisa membawa kentang goring. Selain rasanya lebih enak, membuatnya pun mudah. Kamu hanya perlu bikin api dan menggorengnya. Oh ya, bawa juga beberapa batang singkong serta ubi jalar, atau talas yang digoreng menggunakan mentega.

Oatmeal

Orang-orang yang gemar mendaki gunung, terlebih mereka yang baru pertama kali, pasti lebih memilih membawa mie instan untuk dijadikan bekal. Ini juga sah-sah saja sebetulnya. Cuma ya gitu, kalau mau yang lebih praktis dan bernilai gizi tinggi dan menguatkan energi selama perjalanan, oatmeal-lah yang direkomendasikan untuk jadi pilihan utama.

Mie instan membuatmu bakal lapar lagi nantinya. Jadi mulai sekarang, sebaiknya, kalau naik gunung, beralihlah membawa oatmeal. Biar lebih enak, boleh juga membawa sereal susu dalam kemasan sachet. Untuk sajian berat, kamu bisa mencoba Trail Mix, yakni makanan yang terdiri dari beragam jenis kacang, sereal, kismis dan potongan buah kering.

See also  Alasan Kenapa Selain Membawa Peta Digital, Sebaiknya Kamu Juga Harus Membawa Peta Cetak

Sosis

Sebaiknya, hindari untuk membawa telur saat naik gunung. Karena bentuknya yang cukup besar, bisa-bisa malah memakan tempat. Apalah kalau kamu hanya membawa ransel kecil. Hindari juga membawa sarden atau kornet, karena sampah kaleng sarden dan kornet kerap merobek trash bag saat dibawa turun.

Jadi sebaiknya, saat naik gunung, bawalah sosis. Selain itu, kamu juga bisa mencoba membawa protein kering seperti teri kacang dan abon. Baik sosis, teri kacang maupun abon, ketiganya dinilai lebih praktis dan ringan.

Wedang Jahe

Oke, judul di atas sebetulnya membahas tentang makanan. Tapi tak ada salahnya kalau di sini kami juga merekomendasikan minuman yang penting untuk dibawa.

Kalau kamu menonton film-film yang banyak bercerita soal mendaki gunung, pasti kebanyakan pemainnya lebih suka meminum bir saat perjalanan. Bisa menghangatkan badan, katanya.

Tapi, alkohol sama sekali bukan minuman yang baik, terlebih untuk dibawa hiking. Karena efek samping alkohol yang menghilangkan kesadaran pengguna bisa menjadi petaka ketika sedang dalam perjalanan. Jika kamu butuh badan yang hangat namun badan tetap sehat, bawa saja wedang jahe! Karena campuran jahe, sereh dan beragam tanaman herbal lain mampu menghangatkan tubuh dengan lebih sehat dan alami tanpa adanya efek samping yang membahayakan.

Bagaimana, mau mulai mengganti bekal bawaan yang akan dibawa selama mendaki gunung?

Kamu punya makanan atau minuman lain yang bisa direkomendasikan untuk dibawa saat mendaki gunung? Tulis saja di kolom komentar. Kami akan sangat senang, bisa turut mengetahuinya.

One Response

  1. Cahyo 5 years ago

Add Comment